Senin, 30 Juni 2014

Terlalu Cepat

Hari ini aku bangun terlalu cepat dari biasanya. Sudah dari semalam aku mengingatkan diriku untuk bangun lebih siang. Namun pagi ini badan ku seperti memberontak dan bangun dengan sendirinya.

Hari ini aku menonton film untuk membunuh waktu. Sudah 3 film ku tonton pikir ku tiba waktu senja untuk memunculkan semburat oranyenya tapi begitu ku lirik jam di dinding, bukan waktunya untuk senja menampakkan diri, waktu yang ku habiskan terlalu cepat, kurang lama untuk menyambut senja.

Hari ini aku berkunjung ke rumah teman yang sangat berjauhan dari rumah ku. Sudah kuperkirakan akan pulang pada saat langit sudah gelap, namun ternyata aku pulang terlalu cepat.

Hari ini aku melihat senja. Sudah lama aku tidak melihat nya. Begitu cantik dan romantis. Warna nya yang kuning agak sedikit oranye membuat hati yang dingin pun terasa hangat. Senja begitu special bagiku. Karena dengan maupun tidak dengan pasangan, tetap indah bagiku. Namun sore ini senja serasa terlalu cepat menghilang. Sangat terlalu cepat.

Hari ini aku diingatkan masa lalu yang sempat menghantuiku. Masa lalu yang tidak ingin aku lupakan, namun tak ingin aku ingat-ingat. Bergejolak dengan batin yang tak tau harus bertindak apa. Kuputuskan untuk menghiraukan nya. Menghiraukan masa-masa yang terlalu cepat berakhir.

Hari ini teman-teman ku menunaikan ibadah puasa. Jalanan seperti biasa diramaikan dengan dagangan makanan kaki lima yang khas. Asap sate melayang-layang diatas kepalaku, manisan-manisan yang menggiurkan bertaburan dimana-mana. Aku teringat dengan kejadian buka puasa yang ternyata terjadi di bulan puasa tahun lalu. Mengapa waktu terasa sangat cepat?


Hidup terkadang membawa kita dengan kecepatan yang tidak menentu. Waktu seakan-akan mempermainkan kita. Kadang dibawa begitu lambat, kadang agak cepat dan bahkan terlalu cepat.

Pernahkan kamu berpikir bahwa hidup ini semua serba terlalu cepat?


Terlalu cepat memulai, terlalu cepat mengakhiri.
 Terlalu cepat berpikir, terlalu cepat membuat keputusan.
Terlalu cepat percaya, terlalu cepat kecewa.
Terlalu cepat terbiasa, terlalu cepat melupakan.

Sering sekali aku menyadari kebiasaan ku yang terlalu cepat. Namun kali ini, bisakah waktu diperlambat? Sedikit saja.

1 komentar :