Sabtu, 23 Maret 2013

Tenggelam

Aku suram.

Cermin mataku buram.

Bibir jiwaku bungkam.

Dalam diam, aku bergumam.

Ku titipkan pada angin sebuah salam.

"Tolong, kumpulkan ribuan malam. Hingga menjadi gelap yang terkelam."

Sepercik bayang senyumnya masih membuatku jatuh dalam jurang tercuram. Kenangan tentangnya masih memukul hatiku hingga biru lebam.

Wajahnya muram, raut halus menyelimuti malam, seakan ada rasa yang terpendam.

Jutaan cahaya berpualam.

Tak jua mengangkatku dari palung hatinya yang terdalam. Di dekatnya kurasa tentram.

Cinta itu kejam. Menatap dengan mata tajam. Menombak ke relung hati yang terpejam.

Duniaku kelam, mencari jawaban yang tertanam. Risau dalam diam, dan rindu bagaikan pisau yang menikam.

Karena cintaku

Tenggelam

Karam.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar