Kau, benang
hidupku, kita sulam waktu bersama untuk jutaan windu
Kau, museum masa
depan, ku tabung senyummu mulai dari sekarang
Kau,
bilangan sempurna, akan ku hitung hingga ajal menjelma di hadapan kita
Kau, adalah
tuturan doa, yang akan selalu kuaminkan
Kau, bagaikan
rumah, tempat dimana aku menetap
Kau, gaungan
suara, yang hanya terdengar dikepalaku
Kau, kertas
putih kosong, akan ku tulis jutaan kisah kita diatasnya
Kau, tanah
tempat berpijak, menopang tegapku memetik langit
Kau,
sepasang sayap, membawa ku terbang menuju tak terbatas
Kau, api
yang menghangatkan, mendekapku erat dalam dingin malam
Kau, adalah
gravitasi, biar ragaku jatuh atas dirimu
Kau,
rangkain bunga mawar, harummu semerbakkan hariku
Kau, adalah
piano, yang memainkan lagu-lagu cinta
Kau, pelukis
handal, sapukan warna merah jambu pada pipiku
Kau,
hembusan angin, menyapu air mata yang turun
Kau,
kumpulan rindu, rentang panjang yang tak ingin ku ukur
Kau, lentera
cahaya, terangkan makna bahwa cinta sejati ada
Kau, jantung
hatiku, denyut dan degupnya selalu terdengar saat bersamamu
Kau, seperti
harmoni, music mengalun indah disetiap kecapmu
Kau,
kumpulan album foto, yang menyimpan kenangan dalam gambar
Kau, adalah
jawaban, yang akan kupilih sampai mati
Kau, kumpulan
sajak, uraian kata yang tersimpan dalam ruang hati
Kau, sosok
paling rasional, yang membuatku berpikir irasional
Tertanda,
Clara Eclesia Fides.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar