Akan ada hari, dimana aku dan kamu bukanlah dua orang. Melainkan
satu merangkai hidup di dalam kisah berjudul ‘Kita’.
Akan ada hari, dimana aku menyiapkan sarapan untukmu dengan
senang hati. Dan mengantarmu pergi hingga senja datang dan kau kembali.
Akan ada hari, dimana aku menunggumu di balik pintu. Menjaga
hangat kopi, untuk diteguk setelah lelahmu.
Akan ada hari, dimana seluruh doa akan terucap dari bibirmu.
Yang akan kuamini juga didalam hati.
Akan ada hari, dimana kamu akan berbaring tepat di sampingku.
Membelai halus rambutku sembari bersenandung kecil menjemput lelap.
Akan ada hari, dimana kita akan menangis bahagia. Memandang sosok
mungil, yang mewarisi sebagian parasmu, dan sebagian tingkahku.
Akan ada hari, dimana aku akan berlaku egois. Lalu kamu
berpaling pergi, namun tersadar bahwa segalanya patut diperjuangkan.
Akan ada hari, dimana hitam berubah menjadi abu-abu. Muda
menjadi tua, kecil menjadi besar, hari ini, esok, dan seterusnya menjadi
kenangan.
Akan ada hari, dimana kita melihat nisan. Dan memesan
sepetak lahan, berdampingan. Untuk nanti, ketika hari esok tak ada lagi.
Akan ada hari, entah kau, atau aku yang merana. Karena salah
satu dari kita, akan pergi lebih dulu. Meninggalkan dunia, melepaskan fana,
menjemput akhir kisah.
Entah kapan, tapi pasti hari itu akan datang, menutup buku
kehidupan kita, dalam satu kata; ‘TAMAT’.