Call me a
fanatic, but i’m crazy about my parents.
Bila ada dua
orang yang paling sering membuat kita jengkel karena sering melarang dan
ngomel-ngomel, pasti mereka adalah; ayah kita dan mantan pacarnya aka ibu kita.
Terutama dalam
masa rebellious kayak kita ini. Yang terlintas
dipikiran pasti “nyokap sama bokap tuh
sok tahu banget, udah kayak yang paling bener aja.” Well, at least hal itu
setidaknya pernah terlintas dipikiran kita. Tapi menurut saya; parents aren’t always right, but when they’re
not...at least they know how to get away with it.
Apa yang
membedakan kita dengan orang tua kita? Jawabannya; Pengalaman. Kadang kita suka
gak sadar bahwa mereka juga pernah muda. Mereka juga suka bohong pada ayahnya
kalau mau pergi sama teman-teman. Mereka juga pernah pacaran backstreet karena belum boleh pacaran
sama ibunya. Dalam beberapa hal mereka pernah mengalami apa yang kita alami dan
memiliki apa yang kita miliki.
Tahu gak sih
bahwa waktu kita lahir mereka bukan cuma bahagia, tapi juga kebingungan. Seumur
hidupnya mereka sudah melakukan semua, tapi selama itu pula mereka tidak pernah
menjadi orangtua. Mereka hanya berpikir “what
is this thing? And how do i keep it alive?”. Kemampuan mereka untuk menjadi
orangtua yang baik, hanya sebesar kemampuan kita menjadi anak yang baik. Mendekati
nihil.
Orangtua saya
tidak melalui hidup yang mudah, saya tahu itu. We’re ok now, but we weren’t always ok. Terkadang saya sendiri lupa
bahwa hidup butuh perjuangan. Terkadang saya juga lupa kalau hidup saya selama
ini diperjuangkan oleh orangtua saya. Mereka menyediakan, mereka melindungi,
mereka mendoakan, dan terkadang mereka menertawakan keluguan kita. Tapi saya
tahu betul they’re there for us.
Kadang, di
tengah kesibukan kita dengan sekolah, hobi, kita suka lupa sama apa yang kita
punya dirumah, kita terlalu fokus terhadap masalah kita sendiri. Dont get me
wrong, i’m as guilty as you are. Tapi perasaan itu yang membuat saya sadar,
bahwa penjahat yang paling keji pun di titik rendahnya akan teringat oleh
ibunya. Setiap memikirkan itu saya pun teringat betapa beruntungnya saya hari
ini, karena saya masih memiliki mereka yang mau menopang saya.
Untuk anda
yang masih memiliki orangtua, baik keduanya atau hanya salah seorang,
bersyukurlah karena kita masih memiliki keluarga. Betapa beruntungnya kita
untuk sekedar mengetahui bahwa ada yang peduli kepada kita, bagaimanapun
keadaan kita.
A daughter of amazing parents,
Clara.